Jumat, 17 Februari 2012

Anda Sedang Ada Masalah???


Anda sedang ada masalah???
Seorg dokter yg sdg bergegas masuk ke dlm ruang operasi..
Ayah dr anak yg akan dioperasi menghampirinya…
“Kenapa lama sekali anda sampai ke sini? Apa anda tidak tau,nyawa anak saya terancam jika tdk segera di operasi?” Labrak si ayah.
Dokter itu tersenyum,
“Maaf, saya sedang tdk di RS tadi, tp saya secepatnya ke sini setelah ditelepon pihak RS.”
Lalu ia menuju ruang operasi,
setelah beberapa jam ia keluar dgn senyuman di wajahnya. “Puji Tuhan, keadaan anak anda kini stabil.”
Tanpa menunggu jawaban sang ayah, dokter tsb berkata “Suster akan membantu anda jk ada yg ingin anda tanyakan.” Dokter tsb berlalu.
“Knp dokter itu angkuh sekali? Dia kan sepatutnya memberikan penjelasan mengenai keadaan anak saya!”
Sang ayah berkata pd suster.
Sambil meneteskan airmata suster menjawab:
“Anak dokter tsb meninggal dlm kecelakaan kemarin sore, ia sedang menguburkan anaknya saat kami meneleponnya u/ melakukan operasi pd anak anda. Skrg anak anda telah selamat, ia bisa kembali berkabung.” …. :O
JANGAN PERNAH TERBURU2 MENILAI SESEORANG..
Tp maklumilah tiap jiwa disekeliling kita yg menyimpan cerita kehidupan tak terbayangkan di benak kita…
ada  air mata dibalik setiap senyuman..
ada  kasih sayang dibalik setiap amarah..
ada  pengorbanan dibalik setiap ketidak pedulian..
ada  harapan dibalik setiap kesakitan..
ada  kekecewaan dibalik setiap derai tawa..
Semoga bermanfaat agar kita menjadi manusia dgn rasa maklum yg semakin luas & bersyukur dgn apa yg telah TUHAN berikan dlm hidup ini.
INGAT, kita bukan satu2nya manusia dgn segudang masalah…
Tersenyumlah ..
Karna senyum mampu membasuh setiap luka ..
maafkanlah..
Karna maaf mampu menyembuhkan semua rasa sakit..
Harï iñi aku menyapa kamu  dèngan senyuman..
Semoga harimu indah..

Kisah Pencuri Kue


 

Kisah Pencuri Kue

Seorang wanita sedang menunggu di bandara suatu malam. Masih ada beberapa jam sebelum jadwal terbangnya tiba. Untuk membuang waktu, ia membeli buku dan sekantong kue di toko bandara lalu menemukan tempat untuk duduk. Sambil duduk wanita tersebut membaca buku yang baru saja dibelinya.
Dalam keasyikannya tersebut ia melihat lelaki disebelahnya dengan begitu berani mengambil satu atau dua dari kue yang berada diantara mereka. Wanita tersebut mencoba mengabaikan agar tidak terjadi keributan.
Ia membaca, mengunyah kue dan melihat jam. Sementara si Pencuri Kue yang pemberani menghabiskan persediaannya. Ia semakin kesal sementara menit-menit berlalu. Wanita itupun sempat berpikir Kalau aku bukan orang baik, sudah kutonjok dia! Setiap ia mengambil satu kue, Si lelaki juga mengambil satu. Ketika hanya satu kue tersisa, ia bertanya-tanya apa yang akan dilakukan lelaki itu. Dengan senyum tawa di wajahnya dan tawa gugup, Si lelaki mengambil kue terakhir dan membaginya dua. Si lelaki menawarkan separo miliknya, sementara ia makan yang separonya lagi. Si wanita pun merebut kue itu dan berpikir Ya ampun orang ini berani sekali, dan ia juga kasar, malah ia tidak kelihatan berterima kasih. Belum pernah rasanya ia begitu kesal.
Ia menghela napas lega saat penerbangannya diumumkan. Ia mengumpulkan barang miliknya dan menuju pintu gerbang. Menolak untuk menoleh pada si “Pencuri tak tahu terima kasih!”.
Ia naik pesawat dan duduk di kursinya, lalu mencari bukunya, yang hampir selesai dibacanya. Saat ia merogoh tasnya, ia menahan napas dengan kaget. Di situ ada kantong kuenya, di depan matanya. Koq milikku ada di sini erangnya dengan patah hati, Jadi kue tadi adalah miliknya dan ia mencoba berbagi.
Terlambat untuk minta maaf, ia tersandar sedih. Bahwa sesungguhnya dialah yang kasar, tak tahu terima kasih dan dialah pencuri kue itu.
Dalam hidup ini kisah pencuri kue seperti tadi sering terjadi. Kita sering berprasangka dan melihat orang lain dengan kacamata kita sendiri.
Serta tak jarang kita berprasangka buruk. Orang lainlah yang kasar, orang lainlah yang tak tahu diri, orang lainlah yang berdosa, orang lainlah yang salah. Padahal kita sendiri yang mencuri kue tadi, padahal kita sendiri yang tidak tahu.
Kita sering mengomentari, mencemooh pendapat atau gagasan orang lain sementara sebetulnya kita tidak tahu betul permasalahannya.